Libur panjang tanggal 29-31 Maret 2013, kawasan wisata Gunung Bromo dipenuhi wisatawan. Ribuan wisatawan baik domestik maupun manca negara, memadati dan menikmati keindahan gunung berpasir dengan eksotetika alam natural, menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Ribuan wisatawan ini mulai ramai mendatangi Gunung Bromo sejak Kamis tanggal 28 Maret 2013 malam. Sebelum menikmati keindahan sunrise di penanjakan dan kawah Bromo, mereka bermalam sejenak di pemondokan dan hotel yang banyak tersebar. Dan kali itu untuk hotel bahkan pondok-pondok kecil yang tersedia sudah ludes dibooking wisatawan sehingga kamipun harus bermalam di rumah warga untuk sekedar menumpang istirahat.
Sekitar pukul 03.00 WIB, ribuan wisatawan ini terbangun dari tidurnya. Mereka berjejer di pinggir jalan untuk menanti carteran hardtop dan motor. Meski dinginnya menusuk tulang, mereka tetap berangkat menuju puncak penanjakan. Dan suasana hiruk pikukpun terjadi di pos cemara lawang sehingga terjadi penumpukan hardtop dan saling silang kendaraan pribadi membuat keadaan pagi itu macet total.
Banyak wisatawan dari berbagai penjuru tanah air yang khusus datang ke Bromo untuk menikmati liburan panjang dan tak luput mengabadikan eksotisme gunung Bromo serta pemandangan lain sehingga menggugah kejenuhan menjalani rutinitas keseharian para wisatawan.
Tetapi sangat disayangkan, beberapa wisatawan banyak tidak kebagian untuk naik ke penanjakan dikarenakan banyaknya hardtop yang tergabung dalam paguyuban sudah ludes terbooking wisatawan yang membludak di kawasan gunung Bromo ini.
Tidak hanya kisah beberapa wisatawan yang menjadi pengalaman dalam hidupnya masing-masing, kamipun juga mengalami kisah yang hampir membuat geregetan dan pusing tujuh keliling. Kisah tragis kami alami karena wisatawan yang kami antar menggunakan 2 unit Toyota Avanza dan 2 unit Innova tidak mendapatkan hardtop yang sudah kami sewa jauh-jauh hari. Wisatawan yang kami antar bukan hanya dari domestik melainkan dari beberapa negara asal seperti Inggris, Prancis dan Jerman. Akhirnya sebelum waktu menunjukkan pukul 03.00 Wib, saya berinisiatif untuk mengunjungi koordinator paguyuban hardtop di Bromo yang sudah lama kukenal. Dengan bekal silahturahmi dan jamuan ditengah api unggun di barak paguyuban, kamipun langsung mendapat ekstra 4 hardtop dan tamu dapat berangkat ke penanjakan serta pelayanan kami mendapat respon positif dari wisatawan yang kami antar. Terima Kasih dan Godbless U.