Lontong balap, rujak cingur, lontong kupang, tahu campur, tahu tek, rawon, soto madura, soto ayam, krengsengan sampai dengan kotokan iwak pe Surabaya sudah pernah mereka rasakan ketika aku berusaha untuk menawarkan aneka jajanan khas kota Pahlawan yang tak pernah padam ini. Bingung campur aduk nggak karuan ketika aku mencoba menawarkan berbagai wisata kuliner yang pernah ada dan sangat tersohor di kota yang terkenal dengan sebutan Sura dan Baya. Awal cerita bermula ketika aku melayani mereka dalam rangka tugas dinas di kota yang bisa dibilang dinamis dengan penuh dinamika bisnis yang melegenda setelah kota metropolitan Jakarta. Satu per satu aku katakan berbagai hal wisata kuliner dan ujungnya mentah di jalan ketika mereka menjawab “Udah Pernah Pak!”. Dan apa yang ada di benak anda ketika berada di situasi seperti aku?
Semua serba mentah ketika aku mencoba menawarkan berbagai kuliner untuk sekedar memberikan informasi dan pelayanan yang tepat akan kebutuhan mereka. Yang ada dipikiran hanya sebuah pelayanan terbaik yang akan aku berikan. Itu saja dan hanya itu yang aku pikirkan sehingga kekuatan pikiran mendorong aku untuk kearah sana dan menunjukkan hal yang benar akan apa yang ada di pikiran. Dan itu nyata, benar, tanpa dibuat-buat serta cobalah anda untuk sebuah hal demikian dalam kehidupan anda.
Hanya pemikiran yang kuat membuat anda senantiasa bertindak benar akan apa yang anda pikirkan. Hal sepele yang mungkin tidak pernah anda renungkan bahkan terabaikan karena budaya instan yang terus menggerus pemikiran sekarang untuk serba cepat dan seakan bertindak tepat…mmmmm. Sehingga apa yang ada dalam kekuatan pikiran anda untuk mengingat apa yang pernah anda alami menjadi evaluasi kedepan untuk tidak dan atau dapat dijadikan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan sepanjang masa melewati kehidupan masa kini. Dan itu tepat adanya ketika pengalaman menjadi sebuah anugerah yang tidak terhingga ketika mencoba untuk menyuguhkan sebuah pelayanan atas apa yang pernah anda lalui dan menjadikan sebuah mukjisat yang tak pernah terbenak dipikiran anda sebelumnya…apa itu benar?..apa itu salah?…coba anda lakukan sendiri pada saat yang tepat.
Dan ketika benak tergerus akan banyaknya pemikiran-pemikiran akan hal wisata kuliner yang terpojok akan kebiasaan dan selayaknya seperti yang sudah diulas di media akan wisata kuliner yang sudah tersohor Di Surabaya. Maka anda tak akan bisa berkutik ketika pernyataan datang kepada anda “Kami ingin wisata kuliner yang belum tersohor dan itu nikmat serta nyaman, dimana?” mmm..karena kekuatan pikiran senantiasa dalam benak dan ingin menyuguhkan hal yang prima akan sebuah sunguhan yang tidak instan, maka sebuah pengalaman akan diri anda akan keluar apa adanya tanpa ada paksaan dan itu harus beserta niat dan yakin anda. Tanpa itu semua akan terlihat hampa dan tidak terlihat kenyataan yang akan anda suguhkan, percayalah? Serta jika itu menjadi niat dan keyakinan, semoga mengalir deras dalam pikiran akan hal lain seperti di benakku akan nasi cumi iwak peyek yang mungkin tak pernah anda pikirkan jika anda tidak pernah tinggal di kota Surabaya. Sebenarnya hal sepele yang aku suguhkan tetapi membuat mereka senantiasa ketagihan ketika apa yang terjadi dalam suasana yang tepat anda dapat memberikan yang terbaik. Terlihat baik, bahkan bisa dikatakan sempurna tanpa ada embel-embel menyertai ketika anda jujur apa adanya kepada mereka. Dan itu menurut penulis, “Sebuah kejujuran dengan kekuatan pikiran hal benar menjadikan anda akan terlihat sempurna”. Take it or leave it!
Kembali dengan pelayanan yang membuat diriku bingung tujuh keliling tadi menyeruak akan nasi cumi peyek sederhana dengan suguhan tepi jalan dan disajikan dengan sebuah tenda yang tidak begitu memadai. Tepatnya warung kaki lima itu di jalan Waspada belakang Pasar Atom Surabaya, dan itu diantara jalan Bongkaran dan jalan Siaga, cobalah anda mencari tahu dan nikmatilah! Dan jika anda kebingungan, maka ada slogan warung nasi cumi-cumi dengan banner yang terpancang ditengah warung tepat diatas langit-langit atas depan toko yang nggak tahu masih dipakai atau tidak. Jika lebih detil untuk arahannya, anda dapat menemukan tepat di tengah sepanjang jalan Waspada maka anda akan menemui suguhan sederhana yang seakan tidak terpikat akan tempat yang kurang nyaman tetapi rasa dan gugahan nafsu makan membuat anda senantiasa terus makan dan makan tanpa henti, kecuali jika anda sudah terdoktrin akan hal diet..hehehe.
Hal itu tergugah ketika pengalaman makan malam yang pernah aku alami ketika di tengah kota tepat di sebelah timur Tugu Pahlawan seolah memberi hal yang tidak terlupakan dan itu aku suguhkan pada saatnya dan tepat. Apalagi suguhan tepat disebelahnya dengan minuman khas Surabaya yang tak pernah ditinggalkan arek-arek…es kacang ijo…mmmm..menggugah selera. Dan apa yang menjadi perhatian akan lagu “iwak peyek” senantiasa menghiasi setiap langkah anda untuk terus menyuapkan sedok kemulut untuk dikunyah dan ditelan sambil menikmati suasana belakang Pasar Atom yang sepi. Kenikmatan yang tak terhingga ketika apa yang pernah ada di benak anda, Pasar Atom sepi? Seperti apa kata orang ketika Tanah Abang sepi? Atau pasar lain yang harusnya ramai jadi sepi. Aneh…bahkan tak pernah terbesit akan pemikiran hal itu membuat nafsu makan akan nasi cumi iwak peyek menjadi nikmat adanya. Cobalah dan nikmati!
Dan apa yang terjadi jika semua terlaksana tanpa anda sadari? Dan apa tanda tanya akan kesalahan yang anda rasakan ketika di mata mereka merasa nyaman dan mungkin membuat anda sempurna memberikan informasi yang tepat? Atau anda akan membuat kecongkakan akan kesempurnaan yang barusan anda berikan? Tidak ada yang bisa dikatakan tepat dan sempurna di benak ketika akan berbuat kebaikan, karena bukan anda yang akan menilai? Bukankah begitu adanya? Tetapi suguhan nasi cumi dan iwak peyek benar adanya tanpa trik dan tipuan jika anda benar-benar menikmatinya. Itu yang kembali dikatakan penulis akan hal terkutip diatas akan hal kejujuran dengan kekuatan pikiran hal benar menjadikan anda akan terlihat sempurna.
Lirik suguhan Arek Band yang penulis kutip di sebuah media internet akan terus mengingatkan anda akan nasi cumi iwak peyek jalan Waspada belakang Pasar Atom berikut:
Wis suwe aku ngenteni kowe
Rino wengi ora nyambut gawe
Nang kene asik rame-rame
Nek ketemu joged asolole
Nang kene aku ngenteni kowe
Adoh-adoh aku tekan kene
Kabeh konco wis ono kene
Nek gak teko disusul rame-rame
Ooo ooo ooo ooo
Iwak peyek (iwak peyek) iwak peyek (iwak peyek)
Iwak peyek sego jagung
Sampe elek (sampe elek) sampe tuek (sampe tuek)
Sampe mewek gak matek-matek
Rino wengi ora nyambut gawe
Nang kene asik rame-rame
Nek ketemu joged asolole
Nang kene aku ngenteni kowe
Adoh-adoh aku tekan kene
Kabeh konco wis ono kene
Nek gak teko disusul rame-rame
Ooo ooo ooo ooo
Iwak peyek (iwak peyek) iwak peyek (iwak peyek)
Iwak peyek sego jagung
Sampe elek (sampe elek) sampe tuek (sampe tuek)
Sampe mewek gak matek-matek
Asik..rame..kebersamaan serta pelayanan yang memberikan daya pikat warung nasi cumi iwak peyek kepada anda jika nantinya sebagai usahawan untuk diangkat dan dipublikasikan secara serentak maka anda akan berpikir seribu langkah untuk membuka franchise-nya…renungkan!..hehehe. Serta untuk rekan-rekan BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) yang sudah menjalankan tugas di kota Surabaya, saya haturkan terima kasih dan sukses selalu.